Sabtu, 14 Desember 2013

Litabarak Ilmu Nahwu

Litabarak berarti mengharap berkah. Adapun untuk mengharap berkah dari ilmu Nahwu adalah menjelaskan kalamullah بسم االله الرحمن الرحيم berdasarkan Nahwu.

Penjelasan kalamullah بسم االله الرحمن الرحيم berdasarkan ilmu Nahwu berbeda dengan penjelasan berdasarkan ilmu fiqih, begitu juga berdasarkan fan ilmu Islam lainnya.


Pada kalamullah بسم االله الرحمن الرحيم terdapat lafadz BA ب , dimana BA ب tersebut adalah harfu jar/kasroh/pembaris bawah sehingga dibaca BI بِ  Karena BA ب termasuk huruf jar/harfu jar maka lafadz selanjutnya harus majrur/yang akhirannya dikasrohkan/yang digaris bawahi sehingga lafadz selanjutnya menjadi ISMI  اسۡمِ (bukan ISMA atau ISMU)

Dalam aspek ifadhah, pada ISMILLAHI. Lafadz yang pertama adalah ISMI disebut mudhaf yaitu yang dimiliki atau yang menyandarkan. Sedangkangkan lafadz Allahi adalah mudhaf ilaihi yaitu pemilik atau yang disandarkan.

Lafadz dasar ISMI adalah ISMUN yang berawal dengan hamzatu-l-wasl. Jika didahului oleh sebuah kata, maka 'i- ' dihilangkan dalam pengucapan. Sehingga ISMUN jika didahului dengan lafadz BA akan menjadi BI-SMI.

Pada kalam Basmallah, lafadz ROHMAN berkedudukan sebagai na'at/sifat dari lafadz Alloh (ILLAHI), sehingga lafadz Allah (ILLAHI) berkedudukan sebagai Man'ut/mausuk/lafadz yang disifiati. 

Dan lafadz ROHIM disebut tsani yaitu sifat lafadz yang kedua.

Kurang lebih seperti itulah tabaraq dari kalam Basmallah pada Nahwu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar