Penjelasan kalamullah بسم االله الرحمن الرحيم berdasarkan ilmu Nahwu berbeda dengan
penjelasan berdasarkan ilmu fiqih, begitu juga berdasarkan fan ilmu
Islam lainnya.
Pada kalamullah بسم االله الرحمن الرحيم terdapat lafadz BA ب , dimana BA ب tersebut
adalah harfu jar/kasroh/pembaris bawah sehingga dibaca BI بِ Karena BA ب termasuk huruf
jar/harfu jar maka lafadz selanjutnya harus majrur/yang akhirannya
dikasrohkan/yang digaris bawahi sehingga lafadz selanjutnya menjadi
ISMI اسۡمِ (bukan ISMA atau ISMU)
Dalam aspek ifadhah, pada
ISMILLAHI. Lafadz yang pertama
adalah ISMI disebut mudhaf yaitu yang dimiliki
atau yang menyandarkan. Sedangkangkan lafadz Allahi adalah mudhaf
ilaihi yaitu pemilik atau yang disandarkan.
Lafadz dasar ISMI adalah ISMUN yang
berawal dengan hamzatu-l-wasl. Jika didahului
oleh sebuah kata,
maka 'i- ' dihilangkan dalam pengucapan.
Sehingga ISMUN jika
didahului dengan lafadz BA akan menjadi BI-SMI.
Pada kalam Basmallah, lafadz ROHMAN
berkedudukan sebagai na'at/sifat dari lafadz Alloh (ILLAHI), sehingga
lafadz Allah (ILLAHI) berkedudukan sebagai Man'ut/mausuk/lafadz yang
disifiati.
Dan lafadz ROHIM disebut tsani yaitu sifat lafadz yang
kedua.
Kurang lebih seperti itulah tabaraq
dari kalam Basmallah pada Nahwu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar