Segala puji milik Allah, shalawat salam kepada Rasulullah, keluarga, sahabat, dan ummat islam sekalian.
Kadar iman seseorang berbeda-beda, ada
yang tipis dan ada yang tebal, dan iman itu sendiri kadang naik dan
kadang turun. Sedangkan iman yang sesungguhnya adalah meyakini dengan
hati, mengucapkan dengan perkataan, dan mengamalkan dengan perbuatan.
Isra Miraj adalah salah satu bentuk
mukjizat nabi Muhammad sallalahu alaihi wasalam, yaitu peristiwa
penting sebagai pembuka perintah wajibnya shalat fardhu. Pada saat
itu bagi manusia yang baru masuk islam dan imannya masih tipis banyak
yang membelot dan menjadi kafir, namun ada pula yang imannya makin
mantap. “Jika ada unta yang masuk ke lubang jarum, dan ini
dikatakan oleh Muhammad,maka aku akan mempercayainya” begitulah
ungkap Abu Bakar radiallahu anhu.
Peristiwa Isra Miraj dianggap pembual
seseorang yang baru bangun dari mimpi tidurnya dan mengaggap hal
tersebut sbg suatu pernyataan. Mana mungkin orang berjalan dari
masjidil Haram ke masjidil Aqsa hanya dalam waktu satu malam, dan
ditambah naik ke langit ketujuh. Dan belum lagi peristiwa-peristiwa
penting seperti nabi di belah dadanya, dan sebagainya. Mana masuk
akal?
Baiklah akan kita buka secara logika,
ilmu kedokteran, dan ilmu pengetahuan tentang Isra Miraj Rasulullah
salallahu alaihi wasallam.
Peristiwa
pembedahan dada, pengeluaran hati Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam dalam shirah Rasul berdasarkan hadits bukhari, muslim, dan
ulama hadits lainnya tidak bertentangan dengan ilmu kedokteran.
Menurut Ibnu Rusyd seorang tokoh kedokteran asal Australia telah
membuktikan kepada masyarakat eropa secara khusus dan masyarakat
dunia secara umum bahwa peristiwa pembedahaan dada Rasulullah ketika
Isra Miraj maupun ketika beliau kecil adalah salah satu bukti dan
dasar yang mengilhami adanya operasi pembedahan di dunia kedokteran
saat ini.
Pada
peristiwa pembedahan itu dimaksudkan oleh malaikat untuk dilakukan
penambahan iman kepada Rasulullah dan sebagai operasi pemeriksaan
kesehatan jantung, hati, ginjal, dsb (general check up) kepadanya
dari segala keadaaan yang membahayakan sebelum dimirajkan ke langit
ketujuh. Sebagaimana dalam ilmu kedokteran dan ilmu pengetahuan hal
ini juga dilakukan oleh semua astronot bahwa ketika mereka hendak
diterbangkan ke angkasa maka berlaku pengecekan kesehatan untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Orang kafir tidak petcaya akan adanya
perjalanan yang hanya membutuhkan waktu semalam. Sedangkan logika,
ilmu pengetahuan beserta iman membantahnya. Jika ada seekor semut
yang tidak sengaja menempel pada baju seorang laki-laki, kemudia
laki-laki tersebut naik pesawat mengunjungi eropa dalam waktu satu
malam kemudian pulang lagi ke negaranya, bukankah bisa kita katakan
bahwa semut itu melakukan perjalanan? Demikian pula Isra Miraj,
manusia memang tak memiliki kemampuan secepat itu menembus langit,
tetapi jika Allah yang memperjalankannya, jarak tiga ratus ribu tahun
cahaya bisa saja sekedipan mata bagi Alloh.
emudian waktu yang singkat selama satu
hari disisi Alloh adalah sama dengan 1000 tahun di mata manusia (QS32:5). Artinya jika di mata manusia 500 tahun maka di sisi Alloh
adalah 12 Jam, jika di mata manusia 250 tahun maka di sisi Alloh 6
jam. Maka apabila di sisi manusia perjalanan satu malam sudah barang
tentu di sisi Alloh sepersekian detik saja.
Jika sekarang menunjukan pukul 12:00
maka untuk menjadi pkl 11:59 seseorang harus menunggu selama 1 hari,
sedangkan jika dia mau memutarnya sendiri hanya butuh beberapa detik
saja. Begitulah Alloh adalah pemilik waktu, sungguh sangat mudah
untuk melakukan hal tsb.
Jika manusia mampu membuat pesawat
dengan kemampuan terbang yang cepat, maka bukan hal sulit untuk Alloh
swt membuat kendaraan untuk Miraj Muhammad sallalahu alaihi wasallam.
Subhanallah Walhamdulillah Walailahailallah Wallahuakbar!
Hai
jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi)
penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat
menembusnya kecuali dengan kekuatan(ilmu pengetahuan dari Alloh). [QS
55:33]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar