Senin, 17 Juni 2013

Isra Miraj | Antara Iman, Logka, Ilmu Pengetahuan, Ilmu Kedokteran

Bismillahirrahmanirrohim...

Segala puji milik Allah, shalawat salam kepada Rasulullah, keluarga, sahabat, dan ummat islam sekalian.

Kadar iman seseorang berbeda-beda, ada yang tipis dan ada yang tebal, dan iman itu sendiri kadang naik dan kadang turun. Sedangkan iman yang sesungguhnya adalah meyakini dengan hati, mengucapkan dengan perkataan, dan mengamalkan dengan perbuatan.

Isra Miraj adalah salah satu bentuk mukjizat nabi Muhammad sallalahu alaihi wasalam, yaitu peristiwa penting sebagai pembuka perintah wajibnya shalat fardhu. Pada saat itu bagi manusia yang baru masuk islam dan imannya masih tipis banyak yang membelot dan menjadi kafir, namun ada pula yang imannya makin mantap. “Jika ada unta yang masuk ke lubang jarum, dan ini dikatakan oleh Muhammad,maka aku akan mempercayainya” begitulah ungkap Abu Bakar radiallahu anhu.

Peristiwa Isra Miraj dianggap pembual seseorang yang baru bangun dari mimpi tidurnya dan mengaggap hal tersebut sbg suatu pernyataan. Mana mungkin orang berjalan dari masjidil Haram ke masjidil Aqsa hanya dalam waktu satu malam, dan ditambah naik ke langit ketujuh. Dan belum lagi peristiwa-peristiwa penting seperti nabi di belah dadanya, dan sebagainya. Mana masuk akal?

Baiklah akan kita buka secara logika, ilmu kedokteran, dan ilmu pengetahuan tentang Isra Miraj Rasulullah salallahu alaihi wasallam.

Peristiwa pembedahan dada, pengeluaran hati Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam shirah Rasul berdasarkan hadits bukhari, muslim, dan ulama hadits lainnya tidak bertentangan dengan ilmu kedokteran. Menurut Ibnu Rusyd seorang tokoh kedokteran asal Australia telah membuktikan kepada masyarakat eropa secara khusus dan masyarakat dunia secara umum bahwa peristiwa pembedahaan dada Rasulullah ketika Isra Miraj maupun ketika beliau kecil adalah salah satu bukti dan dasar yang mengilhami adanya operasi pembedahan di dunia kedokteran saat ini.

Pada peristiwa pembedahan itu dimaksudkan oleh malaikat untuk dilakukan penambahan iman kepada Rasulullah dan sebagai operasi pemeriksaan kesehatan jantung, hati, ginjal, dsb (general check up) kepadanya dari segala keadaaan yang membahayakan sebelum dimirajkan ke langit ketujuh. Sebagaimana dalam ilmu kedokteran dan ilmu pengetahuan hal ini juga dilakukan oleh semua astronot bahwa ketika mereka hendak diterbangkan ke angkasa maka berlaku pengecekan kesehatan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Orang kafir tidak petcaya akan adanya perjalanan yang hanya membutuhkan waktu semalam. Sedangkan logika, ilmu pengetahuan beserta iman membantahnya. Jika ada seekor semut yang tidak sengaja menempel pada baju seorang laki-laki, kemudia laki-laki tersebut naik pesawat mengunjungi eropa dalam waktu satu malam kemudian pulang lagi ke negaranya, bukankah bisa kita katakan bahwa semut itu melakukan perjalanan? Demikian pula Isra Miraj, manusia memang tak memiliki kemampuan secepat itu menembus langit, tetapi jika Allah yang memperjalankannya, jarak tiga ratus ribu tahun cahaya bisa saja sekedipan mata bagi Alloh.

emudian waktu yang singkat selama satu hari disisi Alloh adalah sama dengan 1000 tahun di mata manusia (QS32:5). Artinya jika di mata manusia 500 tahun maka di sisi Alloh adalah 12 Jam, jika di mata manusia 250 tahun maka di sisi Alloh 6 jam. Maka apabila di sisi manusia perjalanan satu malam sudah barang tentu di sisi Alloh sepersekian detik saja.

Jika sekarang menunjukan pukul 12:00 maka untuk menjadi pkl 11:59 seseorang harus menunggu selama 1 hari, sedangkan jika dia mau memutarnya sendiri hanya butuh beberapa detik saja. Begitulah Alloh adalah pemilik waktu, sungguh sangat mudah untuk melakukan hal tsb.

Jika manusia mampu membuat pesawat dengan kemampuan terbang yang cepat, maka bukan hal sulit untuk Alloh swt membuat kendaraan untuk Miraj Muhammad sallalahu alaihi wasallam.

Subhanallah Walhamdulillah Walailahailallah Wallahuakbar!


Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan(ilmu pengetahuan dari Alloh). [QS 55:33]  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar